Tuesday, February 5, 2019

Umar bin Khattab : Pelajarilah Bahasa Arab


Tafsir QS. Az-Zumar Ayat 27



{وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (27) قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ (28) ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا رَجُلا فِيهِ شُرَكَاءُ مُتَشَاكِسُونَ وَرَجُلا سَلَمًا لِرَجُلٍ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلا الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (29) إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ (30) ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ (31) }
Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al-Qur’an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa. Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki (saja); adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu.

Allah Swt. telah berfirman:
{وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ}
Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al-Qur’an ini setiap macam perumpamaan. (Az-Zumar: 27)

Yakni Kami telah jelaskan bagi manusia di dalamnya melalui banyak perumpamaan.
{لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ}
supaya mereka dapat pelajaran. (Az-Zumar: 27)

Karena sesungguhnya perumpamaan itu lebih mendekatkan pengertian ke dalam hati dan lebih meresap di dalamnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{ضَرَبَ لَكُمْ مَثَلا مِنْ أَنْفُسِكُمْ}
Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. (Ar-Rum: 28)

Yaitu yang kamu ketahui dan pahami dari diri kalian sendiri. Dan firman Allah Swt. yang lainnya, yaitu:
{وَتِلْكَ الأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلا الْعَالِمُونَ}
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (Al-'Ankabut: 43)

Adapun firman Allah Swt.:
{قُرْءَانًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ}
(Ialah) Al-Qur'an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (padanya). (Az-Zumar: 28)

Yakni ialah Al-Qur'an dengan bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan, tidak ada penyimpangan dan tidak ada kekeliruan di dalamnya; bahkan Al-Qur'an itu bahasanya jelas, gamblang, dan terbukti kebenarannya. Dan sesungguhnya Allah menjadikan Al-Qur'an demikian, lalu menurunkannya.
{لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ}
supaya mereka bertakwa. (Az-Zumar: 28)

Maksudnya, merasa takut dengan peringatan yang terkandung di dalamnya dan tergerak untuk mengamalkan apa yang dijanjikan di dalamnya.

Tafsir QS. Yusuf Ayat 1-3


{الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ (1) إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (2) نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ (3) }

Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (dari Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab agar kalian memahaminya. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik melalui wahyu Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum itu adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.

Adapun mengenai keterangan yang menyangkut huruf-huruf yang ada pada permulaan surat Al-Qur'an, telah dijelaskan dalam permulaan tafsir surat Al-Baqarah.

Firman Allah Swt.:
{تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ}
Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an). (Yusuf: 1)

Maksudnya ayat-ayat Kitab ini, yaitu Al-Qur'an yang jelas dan terang, yang mengungkapkan segala sesuatu yang samar hingga menjadi jelas dengan melalui keterangan dan penjelasannya.

{إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ}
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kalian memahaminya. (Yusuf: 2)

Demikian itu karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling jelas, paling terang, paling luas, dan paling banyak perbendaharaan kata-katanya untuk mengungkapkan berbagai pengertian guna meluruskan jiwa manusia. Karena itulah Allah menurunkan Kitab-Nya yang paling mulia dengan bahasa yang paling mulia di antara bahasa-bahasa lainnya yang disampaikan-Nya kepada rasul yang paling mulia melalui perantaraan malaikat yang paling mulia. Dan penurunannya terjadi di belahan bumi yang paling mulia, serta awal penurunannya (Al-Qur'an) terjadi di dalam bulan yang paling mulia, yaitu bulan Ramadan; sehingga sempurnalah kitab Al-Qur'an ini dari berbagai seginya. Karena itulah disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:

Saturday, July 21, 2018

Dakwah vs Makar Penguasa


Dakwah vs Makar Penguasa
Oleh : Asep Sobirin
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلَّا بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (123) وَإِذَا جَاءَتْهُمْ آيَةٌ قَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ حَتَّى نُؤْتَى مِثْلَ مَا أُوتِيَ رُسُلُ اللَّهِ اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ سَيُصِيبُ الَّذِينَ أَجْرَمُوا صَغَارٌ عِنْدَ اللَّهِ وَعَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا كَانُوا يَمْكُرُونَ (124)
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri pembesar-pembesar yang jahat agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata, "Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah.” Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah, dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya (QS. Al-‘An’am: 123-124)

Belajar Adab Berjuang dari Tiga Tokoh

KH Hasyim Asyari | KH Ahmad Dahlan | Moh Natsir

Masih hangat, tulisan Dr. Adian Husaini ini menginspirasi kita semua, apalagi dalam kondisi bangsa yang carut marut, terutama para pengemban amanah yang jauh dari suri tauladan/adab, suap dan korupsi merajalela, jabatan menjadi bancakan segelintir elit dan lain sebagainya.

Tiga tokoh representatif ormas Islam yang sudah malang melintang dalam menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia, yakni KH. Hasyim Asyari (NU), KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) dan Moh Natsir (Persatuan Islam). Petuah mereka seiring dengan amal perjuangan mereka, mari kita simak catatan pakar anti liberal ini, yang di kutip dari web Hidayatullah secara berkala.

Belajar Adab Berjuang dari Tiga Tokoh  

Disamping kepeloporan dalam pemikiran dan ide perjuangan, yang luar biasa pada ketiga tokoh itu adalah keteladanan mereka dalam kehidupan sehari-hari dan perjuangan

PADA tanggal 24 Mei 2018, saya mendapatkan undangan dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud untuk menghadiri satu diskusi membahas tiga tokoh, yakni KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan Mohammad Natsir. Pembicara lain dalam diskusi tersebut adalah Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Dr. Hajriyanto Tohari, dan Natsir Zubaidi.

Tiga tokoh yang dibahas dalam diskusi tersebut adalah sosok-sosok besar dalam dalam sejarah Indonesia. Pemerintah memberi penghargaan mereka sebagai pahlawan nasional. Dalam diskusi tersebut, saya kebagian tugas membahas tentang sosok Mohammad Natsir. Saya menyampaikan paparan tentang peran Mohammad Natsir dalam kaitan dengan pembangunan jiwa bangsa. Namun, saya pun tidak melewatkan kesempatan menyinggung peran penting sosok Kyai Hasyim Asy’ari dan Kyai Ahmad Dahlan dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.

Tuesday, July 10, 2018

Les Privat Ngaji di Bandung dan Cimahi

Al-Qur’an merupakan mujizat yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw, dan al-Qur’an pun petunjuk bagi manusia (hudallinnas), maka sepantasnya kita belajar mengkaji al-Qur’an, agar setiap langkah dan tarikan nafas kita senantiasa mendapat petunjuk dan ridha dari Allah Swt.

Banyak keutamaan bagi orang yang mau belajar al-Qur’an, berikut hadis-hadisnya:
Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah al-Qur’an! Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafa’at kepada sahabatnya (orang-orang yang membaca, mempelajari, dan mengamalkannya).” [HR. Muslim].
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah (al-Qur’an) maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipat-gandakan menjadi sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan Alief Lam Mim satu huruf, Alief satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” [HR. at-Tirmidzi; hadits shahih].
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang mahir membaca al-Qur’an maka ia bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membacanya dengan terbata-bata bahkan berat baginya maka baginya dua pahala.” [HR. Muslim].
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” [HR. Bukhari].

Dengan hadits-hadits di atas, maka sepantasnya kita belajar membaca dan memahami al-Qur’an.

Thursday, May 10, 2018

Istidraj

Pada suatu hari, setelah usai mengaji, saya membuka ruang bertanya dan diskusi kepada murid, maka salah satu murid saya bertanya: “Pak, kenapa banyak orang kafir yang kaya raya dan hidupnya makmur? sedangkan kaum muslimin banyak miskin dan hidup pas-pasan?”.